Anak Sd Tewas Terseret Arus Saat Kejar Baju Hanyut Di Sampang
SAMPANG — Suasana ceria delapan anak yang bermain di aliran Sungai Kembang Kuning, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Sampang, berubah menjadi peristiwa na'as pada Minggu (7/12) pagi.
Seorang siswi sekolah dasar berusia 11 tahun, Wilda Aristia Hartoto, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus sungai sekitar pukul 09.00 WIB.
Peristiwa bermula ketika sehelai baju milik salah satu anak hanyut terbawa arus. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, dua anak kemudian turun ke sungai untuk mencoba mengambil baju tersebut.
Namun, keduanya terseret arus deras. Salah satu anak berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Wilda terbawa semakin jauh.
> “Arusnya cukup deras, sehingga korban tidak dapat kembali ke tepi sungai,” ungkap Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin.
Warga sekitar yang mendengar teriakan panik segera melakukan pencarian dengan peralatan seadanya. Setelah sekitar 30 menit pencarian, tubuh korban berhasil ditemukan, namun dalam keadaan tidak bernyawa.
Relawan PMI Kedungdung yang tiba di lokasi mencoba melakukan resusitasi jantung paru (RJP), namun nyawa Wilda tidak berhasil diselamatkan. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Gunung Eleh.
Warga mengakui bahwa anak-anak setempat sering bermain di sungai, terutama saat akhir pekan. Namun kondisi debit air sungai yang dapat meningkat secara tiba-tiba, terutama di musim penghujan, seringkali tidak disadari.
BPBD mengingatkan agar masyarakat lebih waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain di sungai ketika kondisi air meningkat.
> “Sungai bukan area bermain yang aman, terutama ketika curah hujan di hulu sedang tinggi,” tegas Hozin.
Tragedi ini menambah daftar kasus anak tenggelam di kawasan sungai pedesaan di Madura. Minimnya rambu peringatan, kurangnya pengawasan orang dewasa, serta perubahan arus yang tidak terlihat di permukaan menjadi faktor risiko yang masih kerap diabaikan.
Wilda Aristia Hartoto kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan sekolahnya. Sungai yang selama ini menjadi tempat bermain, seolah menjadi pengingat bahwa aliran air yang tampak tenang, dapat menyimpan bahaya yang tidak terlihat(syaiful)