Tiupan Sangkakala Kematian

Tiupan Sangkakala Kematian
13-May-2023 | sorotnuswantoro Brebes

Bahwasanya telah kita ketahui bersama kehebatan peristiwa yang menyertai kematian dan sekarat serta bahayanya mengenai ketakutan akan penghabisan yang buruk , kemudian penderitaannya dalam kegelapan kubur dan menghadapi cacing-cacingnya , pertanyaan Mungkar dan Nakir , kemudian tentang azap kubur jika ia sengsara.

Lebih besar dari semua itu adalah bahaya-bahaya yang dihadapannya, seperti tiupan serunai dan kebangkitan di hari kiamat serta penunjukan amal-amal di hadapan Tuhan yang maha perkasa , pertanyaan tentang amalan sedikit dan banyak , pemasangan timbangan amal untuk mengetahui banyaknya amal baik dan buruk , kemudian menyeberangi Ash-shirat yang lembut dan tajam, kemudian menunggu panggilan di waktu menetapkan keputusan bahagia atau sengsara. Semua ini adalah keadaan dan kedahsyatan yang harus engkau ketahui . Kemudian engkau beriman kepadanya secara pasti dan mempercayainya , kemudian engkau renungkan supaya timbul dari hatimu dorongan untuk bersiap menghadapinya.

Kebanyakan orang iman mereka kepada hari akhir tidak masuk ke dalam lubuk hati mereka dan tidak mantap di dalam akal mereka hal itu ditunjukkan oleh persiapan mereka yang maksimal untuk menghadapi panasnya musim panas dan dinginnya musim dingin tetapi mereka meremehkan panasnya lautan jahanam dan dinginnya bumi jahanam.

Mengenai tiupan sangkakala Allah ta'ala berfirman : " Dan ditiuplah sangkakala , maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi , maka tiba-tiba mereka berdiri ( menunggu utusannya masing-masing) . ( Q.s Az Zumar : 68 ) .

Semua makhluk mati kecuali yang dikehendaki Allah untuk tetap hidup, seperti Jibril , Mikail , Israfil dan malaikat maut. Kemudian Allah menyuruh malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril , kemudian nyawa Mikail , kemudian Allah mematikan malaikat maut.

Kemudian ditiup sangkakala sekali lagi , tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing. Mereka digiring ke padang mahsyar dalam keadaan telanjang kaki dan badan. Mereka telah hanyut dalam keringat. Masing-masing menurut kadar dosanya . Maka mereka berdiri sepanjang hari kiamat dengan mata terbelalak. Masing-masing menurut kadar pemeriksaannya . Mereka ditanya tentang hal-hal yang sekecil-kecilnya . Kemudian ditimbang kebaikan-kebaikan dan dosa-dosanya dengan timbangan amal . Ketika itu lawan-lawannya menuntut hak-hak mereka yang diambilnya .

Kemudian mereka digiring ke jalan di atas jahanam , lalu mereka ditanya , yaitu firman Alloh ta' ala :

"Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan menuju neraka dan tahanlah mereka ( di tempat perhentian ) karena sesungguhnya mereka akan ditanya." ( Q.s As shaffat : 23-24 ).

Tags