Pupusnya Kisah Asmara Raden Walang Sangit Dan Ratu Purba

Setelah raden walang sangit dan ratu purba menikah mereka hidup bahagia hari harinya di penuhi warna, stiap waktu membangun zona bombong kehidupanya tak lepas dari canda tawa. Namun manusia tetap berkedudukan sebagai hamba, jika manusia akan di angkat drajatnya pasti melalui proses ujian, ujian di awal tahun pasangan duasejoli ini di uji dengan gejolak ekonomi yang besar seperti di terjang ombak besar yang hempaskan mereka tereliminasi keluar dari air laut terpental ke pantai.
Situasi itu merubah keadaan, zona bombong berubah menjadi perselisihan. Dampak itu telah mengubah mental dan psikis dua sejoli itu menjadi terganggu sehingga mereka sering cekcok dan bertengkar karna hal hal kecil. Ratu purba jatuh sakit karna keadaan, masing masing fokus dengan prablemnya sehingga semua orang memandang sebelah mata terhadap raden walang sangit dan pada ahirnya ratu purba mengambil keputusan untuk kembali ke keluarganya dan mereka harus berpisah.
Raden walang sangit dengan kesendirian harus menghadapi problematikanya, stiap hari berpacu dengan waktu untuk bertahan hidup, siap menghadapi resiko yang mempertaruhkan nyawanya. Namun kesendirian itu mengembalikan jatidiri raden walang sangit karna bala kurawanya yang terpisah kini telah kembali menjadi satu. Dan kini raden walang sangit mulai belajar menghilangkan rasa cintanya kepada ratu purba agar tidak rindu kepada ratu purba yang menyiksa setiap hari.
Walaupun terasa sakit dan menyiksa batin, raden walangsangit harus mengikhlaskan ratu purba kembali kepada keluarganya. sebelum perpisah raden walang sangit memberikan pesan agar ratu purba menjaga istikomahnya dan memberikan amalanya untuk di amalkan. raden walang sangit hanya dapat memohon jika jodoh pasti akan di pertemukan kembali menjadi satu. The end