Ancaman Meninggalkan Sholat Berjamaah

Sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT pahala dan rahmat akan diberikan kepada orang yang taat dan menjunjung tinggi perintah-perintahNya maka Allah SWT juga memberi peringatan dengan azab karena mengingkariNya.
Sebagai hamba Allah SWT kita wajib menjunjung tinggi perintah-perintahNya, sebenarnya tidak pantas kita mendapatkan pahala karena kepatuhan terhadap perintah-perintahNya.
Kalaulah Allah SWT memberikan pahala tersebut hal itu semata-mata karena kasih sayang Allah SWT kepada kita demikian , juga tidak ada azab yang tidak pantas tidak terima karena mendurhakai Allah SWT,karena sifat seorang hamba adalah menaati semua perintah Tuannya.
Sebenarnya tidak perlu diuraikan mengenai peringatan atau pelajaran agar manusia waspada terhadap ancaman Allah namun karena Allah SWT dan rasulnya begitu pengasih dan penyayang.Dia memberitahu kita dengan berbagai cara agar kita diselamatkan dari ancaman tersebut jika kita tidak menghiraukan peringatan-peringatan ini maka kita sendiri yang akan merugi.
Hadis Nabi SAW;
Ibnu Abbas RA berkata Rasulullah SAW bersabda; Barang siapa mendengar seruan adzan , tetapi tidak memenuhinya tanpa suatu unsur maka salat yang dikerjakannya tidak akan diterima.
Para sahabat bertanya,
Apakah uzurnya ? beliau saw menjawab ketakutan atau sakit. (H.r Abu Dawud ,Ibnu Hibban dan Ibnu majah-at targhib ).
Maksud dari salatnya tidak akan diterima adalah dia tidak akan memperoleh pahala dari salat yang dikerjakannya walaupun kewajibannya telah ditunaikan.
Dengan kata lain tidak akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan yang seharusnya dia terima.
Ini adalah menurut para imam kita, sedangkan para sahabat dan sebagian tabiin mengatakan bahwa meninggalkan salat berjamaah tanpa alasan yang kuat adalah haram hukumnya.Jadi sholat berjamaah hukumnya adalah wajib sehingga banyak ulama yang mengatakan bahwa meninggalkan salat berjamaah salatnya tidak sah.
Imam Hanafi ra mengatakan meskipun salatnya sah namun dia tetap berdosa karena meninggalkan berjamaah.
Ibnu Abbas RA berkata bahwa orang yang seperti itu berdosa karena mengingkari Allah SWT.
Ibnu Abbas juga berkata barangsiapa mendengar suara adzan tetapi tidak melaksanakan salat berjamaah maka dia tidak menghendaki kebaikan dan tidak mau diberi kebaikan.
Abu Hurairah ra berkata Barang siapa yang mendengar suara adzan tetapi tidak salat berjamaah, maka lebih baik dituangkan cairan timah yang mendidih ke dalam telinganya.
Hadis Nabi SAW; Mu'ad bin Anas ra berkata Rasulullah SAW bersabda; kebatilan di atas kebatilan kekufuran dan kemunafikan yaitu orang yang mendengar panggilan muadzin untuk mendirikan salat namun dia tidak memenuhinya ( HR Ahmad & Thabrani - at targhib ) .
Betapa kerasnya ancaman dalam hadis ini sehingga perbuatan seperti ini digolongkan kepada perbuatan orang-orang kafir dan munafik sebenarnya umat Islam tidak pantas melakukan perbuatan seperti itu, dalam hadis lain dikatakan jika seseorang mendengar suara adzan tetapi tidak melaksanakan salat berjamaah,maka dia pantas untuk mendapatkan kerugian dan keburukan.
Sulaiman bin Abi hasmah ra adalah seorang sahabat yang disegani beliau dilahirkan sebelum Rasulullah SAW wafat , tetapi ketika itu beliau terlalu muda untuk dapat meriwayatkan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Ketika Sayyidina Umar Bin Khattab ra menjadi khalifah beliau ditugaskan untuk menjaga pasar pada suatu hari Umar Al Faruq tidak melihatnya dalam salat subuh berjamaah,
Umar ra segera pergi ke rumahnya dan bertanya kepada ibunya.
Mengapa Sulaiman tidak menyertai salat subuh? ibu nya menjawab,
Sulaiman melaksanakan salat sunnah sepanjang malam sehingga dia tertidur pada waktu subuh,
lalu Umar ra berkata;
Aku lebih menyukai salat subuh berjamaah daripada salat sunnah sepanjang malam.
Hadis Nabi saw :
Dari Abu Hurairah ra berkata saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sungguh saya ingin memerintahkan para pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar yang banyak,kemudian saya akan mendatangi orang-orang yang salat di rumahnya tanpa uzur dan saya bakar rumah-rumah mereka ( HR. muslim,Abu Dawud,Ibnu Majah &Tirmidzi )