Hikayat Raja Banten Yg Kedua Maulana Yusuf

MAULANA YUSUF adalah PANGERAN RATU (Putra mahkota),dari pasangan Maulana HASANUDDIN dengan Ratu Ayu KIRANA PURNAMA SIDI anak Raden FATTAH,Raja DEMAK. Di tahbiskan menjadi MAULANA pd thn 1570.menggantikan ayahnya yg wafat pd thn tsb.
Pd zaman Maulana YUSUF,adat adat yg berbau bau Hindu di tertibkan. Kumpul kumpul di orang meninggal,dan riungan riungan,yg asalnya berisi nyanyian nyanyian,mantra mantra hindu atau kidung kidung Bagawadgita,di ganti dengan bacaan bacaan dzikir dan sholawat Banten.
Acara galungan (hari raya galungan utk mengenang arwah leluhur leluhur yg sdh lama meninggal),diganti dengan ROWAHAN. Acara MAMACA kidung SILIH WANGI,utk memulai membuat sumur,rumah,pesta perkawinan,memulai nyangkul utk nanam padi,habis panen dll,di ganti dengan Mamaca manaqib SYEH ABD, QODIR JAELANI.
Maulana YUSUF, jg menertibkan gelar gelar keturunan, seperti keturunan perenTUS dan pernTu, perMAS dan nyiMAS, AGUS dan SITI, perenTOL dan nyiAYU, AYIP dan IPAH dsb.itu semua terjadi di zaman Maulana YUSUF. Maulana YUSUF, juga membangun ANGKATAN PERANG.
Pada zaman Maulana YUSUF,di bentuklah pasukan inti(pasukan komando spt halnya kopasus) yg beranggotakan 40 orang,dengan nama Laskar SINGANDARU.
SINGANDARU merupakan singkatan dari SINGA dan ANDARU. SINGA, kita ketahui bersama sbg binatang buas yg ganas, Sedangka ANDARU adalah bintang jatuh yg secepat kilat. SINGANDARU, merupakan adopsi/hasil niru dari pasukan kerajaan pajajaran yg bernama PURAGA BAYA, Yg beranggotakan orang 40 jg,yg di ambil dari anak anak di seantero kerajaan pajajaran,utk di didik secara militer,pengetahuan agama,kesaktian dan kanuragan.
Dari orang 40 itu,yg paling tangkas dan cakap,akan di ambil 4 orang sebagai pimpinannya(komandannya/jendralnya) menjadi KANDAGALANTE/JAGALANTE/JAGAKALANTE(paspampres).
Tau TOHAAN SARENDET atau JAYA PERKOSA? itulah komandan PURAGA BAYA.Maulana YUSUF,jg mengadopsi itu,tp tdk se extreem PURAGA BAYA.
SINGANDARU, di ambil dari pemuda pemuda cakap berwawasan agama bagus,dan tentunya Sakti. Tidak di ambil dari kanak kanak spt halnya pasukan PURAGA BAYA.
Yg memasuki Kraton SURADI PATI tempat bersemayamnya Raja Prabu NILAKENDRA dan berhasil memanah paha prabu NILAKENDRA,Waktu penyerbuan BANTEN ke Pakuan PAJAJARAN,itu adalah laskar SINGANDARU.
Prabu NILAKENDRA, dibawa menyingkir oleh pasukan PURAGABAYA ke gunung PULOSARI,Mandala wangi, Pandeglang. Di sana beliau menyamar sbg juru obat/tabib dan meninggal dengan nama samaran SANG HYANG DENGDEK.
Di PULO SARI,Prabu NILAKENDRA sempat meWASTU Prabu RAGA MULYA SURYA KENCANA,menjadi RAJA,untuk menggantikan dirinya.Orang orang PAJAJARAN, menyebut laskar SINGANDARU dengan sebutan 'TAMBUH SANGKANE'.
Laskar SINGANDARU, BANTEN, bentukan Maulana YUSUF,,di adopsi lagi oleh cirebon pada masa Panembahan GIRI LAYA(mohon koreksi) dengan nama JALA SUTRA.Pd masa Maulana YUSUF, jg di bentuk Angkatan laut BANTEN,dengan nama SARWA JALA.Tercatat dalam sejarah BANTEN,Angkatan laut BANTEN mempunyai LAKSAMANA LAKSAMANA yg cakap.
Pada Zaman dulu,PANGKAT dicirikan dengan Pemberian KERIS. Pada masa Sulthan ABUL FATH(Sullthan Ageng),Pangkat Seorang LAKSAMANA dan SENAPAT,Di Tandai dengan Sulthan ABUL FATH(Sulthan AGENG) Memberikan Keris JALAK NGOREH,dan LADING BANTEN berhulu/bergagang gading sebagai Senjata Tikam.
Keris JALAK NGOREH, adalah Keris besar berfungsi sebagai senjata tebas,panjang dan besar, tanpa luk/lekuk.
Biasanya,keris sbg senjata Tikam.Tp dimasa Sulthan AGENG,Keris JALAK NGOREH,bisa jg di gunakan sbg,senjata Tebas,saking gedenya.
Keris JALAK NGOREH,bergagang gading gajah bermotif BUTA KALA RUNDUK(Raksasa yg sesang tunduk), berWARANGKA/Wadah Kayu dari pohon gincu merah,ber Sluut perak,dan Warangkanya berjenis/berModel PERAHU KANDAS,SESARUNGANTEN(model khas keris gaya BANTEN).
Keris itu di berikan sebagai penanda bhw pemegang keris ini adalah seorang senapati/Laksamana,dan Pangeran BANTEN. Tercatat nama Laksamana Laksamana BANTEN, Seperti Laksamana Pangeran Tumenggung WIRAJURIT,sebagai penjaga lautan daerah Krawang.
Laksaman ARYA